Assalamualaikum wr wb. Adik-adik Calon Warga Baru dan Warga SH Terate  yang saya cintai Saudara Ketua Cabang SH Terate di seluruh pelosok  tanah air dan saudara-saudaraku Keluarga Besar SH Terate yang saya  sayangi. 
Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa berkumpul di sini dalam  jalinan persaudaraan yang dipenuhi rasa asah asih asuh. Persaudaraan  yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat  menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang  siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti  drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi  suku, ras, agama dan antargolongan.
 Semua ini, semata-mata hanya karena berkah, rakhmat, hidayah dan  ridlo Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mari kita bersama-sama  bermunajat, memanjatkan puji syukur. Sebab hanya karena ridlo-Nya itu  pulalah, kita bisa menyelenggarakan acara Pengesahan Warga Baru SH  Terate 1433 H ini, dalam kondisi sehat wal afiat, tak kurang suatu apa  pun.
 Kedua, ucapan terimakasih selayaknya kita haturkan kepada perintis,  pendiri dan tokoh SH Terate yang telah bersusah payah membimbing dan  mengenalkan kita pada ajaran budi luhur tahu benar dan salah, beriman,  bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tujuan ajaran SH  Terate.
 Adik-adik Calon Warga Baru dan Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
 Mamasuki tahun baru 1433 Hijriah ini, alhamdulillah tugas kita  mengemban dharma dan amanat budi luhur sepanjang tahun 1432  terselesaikan. Hasilnya, harus kita sadari masih jauh dari kesempurnaan.  Sebab, nilai-nilai kesempurnaan itu mutlak milik Allah, Tuhan Yang Maha  Esa. Maknanya, masih banyak kekurangan yang harus dijadikan bahan  evaluasi. Sementara kelebihan yang terjadi selama kita berdharma  sepanjang tahun 1432 H, wajib pula diyakini sebagai karunia Allah, Tuhan  Yang Maha Esa.
 Searah itu, mementum tutup tahun 1433 H ini kita jadikan wahana  evaluasi diri. Bersama-sama, mari kita akhiri hal-hal yang negatif dan  kita tatap masa depan dengan penuh optimisme.
 Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan  mata. Jika tahun 1433 H diibaratkan sebagai pelagan dharma atau  perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu  terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai  sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri  kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal).
 Namun demikian, saya perlu mengingatkan kepada saudara saudaraku,  calon warga dan keluarga besar SH Terate, segala bentuk tantangan dan  rintangan itu pada hakikatnya bukan berada di luar diri kita. Tapi ada  di dalam diri kita sendiri. Sebab, musuh terbesar umat manusia adalah  dirinya sendiri. Hawa nafsunya sendiri. Dalam priambole SH Terate  dikatakan “…dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama  dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang  sesungguhnya bulanlah insan, makhluk atau kekuatan yang di luar  dirinya.”
 Menyadari itu, saya menghimbau, mari kita jadikan momentum tahun baru  Hijriyah ini sebagai kajian evaluasi diri (mesu budi), perbanyak  tirakat dan berlomba membersihkan hati. Kemudian, dengan penuh kesadaran  bersama-sama kembali pada nilai-nilai ajaran Setia Hati Terate. Istilah  yang lebih populer, mari kita bersama-sama kembali ke laptop.
 Sebagai laku ikhtiar dalam proses menyelamatkan ajaran SH Terate itu  pula, alhamdulillah sekarang kita sudah memiliki hak paten. Sejumlah  aset SH Terate, yang telah mendapatkan hak paten, antara lain  lambang/bagde, baju seragam, tulisan, senam, jurus pasangan, baju batik,  logo dan Mars SH Terate. Sementara kekayaan inteltual dan produk budaya  warisan leluhur SH Terate, saat ini masih dalam proses pengurusan hak  paten. Konsekuensi logis dari hak paten itu, tugas kita adalah  bersama-sama menjaga aset inteltual yang sudah kita patenkan itu dengan  tetap mengedepankan persaudaraan dan nilai-nilai kearifan serta  kesatriaan.
 Adik-adik Calon Warga Baru dan
 Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
 Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula tidak bosan-bosannya saya  katakan, bahwa tujuan SH Terate adalah membentuk manusia berbudi luhur  tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam  jalinan persaudaraan kekal abadi, melalui pelajaran pencak silat.
 Persaudaraan yang diyakini dan dianut oleh SH Terate adalah  persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi,  hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak  memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni  keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan  persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
 Maknanya, persaudaraan yang dianut SH Terate adalah sebuah jalinan  persaudaran yang seutuhnya. Sebab SH Terate meyakini, bahwa semua  manusia yang ada di muka bumi ini pada dasarnya sama. Titah sakwantah .  Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Di mata Allah, yang dinilai hanya kadar  ketakwaannya.
 Menyadari hakikat persaudaraan sedemikian itu, maka tugas dan  kewajiban kita yang utama adalah menjaga persaudaraan yang telah kita  yakini ini demi terwujudnya kedamaian dan kelestarian dunia (Mamayu  hayuhning bawono).
 Persaudaraan ini, akan tetap utuh kalau kita ini tidak merasa, aku  sing paling kuat, aku sing paling pinter aku sing paling ngerti  (Adigang, adigung, adiguna). Kita dididik penuh kesederhanaan. Status  yang kita sandang saat ini hanya titipan sementara. Dan, itu tidak akan  berpengaruh di dalam paseduluran (persaudaraan).
 Terakhir, Alhamdulillah, saat ini sampailah kita di awal tahun 1433  H. Tahun yang dimulai dengan bulan Muharram atau bulan Suro. Bulan penuh  rakhmat, tantangan, barokah sekaligus mukzizat. Juga, bulan penuh  kemenangan yang diberikan Tuhan kepada nabi panutan umat manusia.
 Sejarah mencatat, nabi-nabi besar panutan umat terlepas dari ‘bala”  atau bencana yang bersumber atas tragedi kemanusiaan, di bulan Muharram  atau bulan Suro. Merevitalisasi momen ini, pengesahan Calon Warga Baru  SH Terate sengaja dilakukan pada bulan Suro.
 Harapannya, calon warga baru yang kita syahkan malam ini, akan  mendapatkan ridlo dan karunia dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.  Dibersihkan jiwaraganya (tinata lahir bathine). Sehingga menjadi SH-wan  atau orang yang berkepribadian Setia Hati. Yakni, seorang yang berbudi  luhur tahu benar dan salah, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha  Esa, mampu menempatkan rasa keadilan dan arifan dalam pergaulan di  tengah masyarakat, serta selalu terbuka untuk memberikan maaf terhadap  sesama (gung samodra pangaksami).
 Kepada Keluarga Besar SH Terate saya tegaskan, mari kita bersama-sama  berjuang untuk memegang teguh ajaran Setia Hati. Mari kita kembali ke  jatidiri. SH Terate ini jangan di bawa kemana-mana. Tapi perjuangkan  terus agar SH Terate ada di mana-mana. Bagi saudara saya, warga SH  Terate yang secara kebetulan atau sengaja mempelajari ilmu (ngelmu)  maupun laku, yang bersumber dari luar ajaran SH Terate, saya meminta,  jadikan itu hanya sebagai bekal pengayaan keilmuan pribadi  masing-masing. Jangan sekali-kali mencoba mencampur adukkan atau  mengajarkan laku dan ilmu yang diperoleh dari luar kepada kadang SH  Terate. Ini terkandung maksud agar kemurnian ajaran SH Teate tetap  terjaga.
 Adik-adik Calon Warga Baru dan
 Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
 Pada bulan Muharram kali ini, saya mengajak saudaraku di manapun  berada, mari kita jadikan tanggal 1 Suro atau 1 Muharram sebagai Hari  Kelahiran SH Terate. Tujuannnya, agar Keluarga Besar SH Terate selalu  ingat bahwa bulan Suro atau Muharam itu “bulan tirakat”, bulan “mesu  budi”, kemudian, hari-harinya selalu disibukkan dengan berdoa, mesu budi  dan mendekat kepada Allah, sehingga Allah, Tuhan Yang Maha Esa  mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi. Kedua, agar SH Terate ikut  didoakan masyarakat banyak yang pada malam 1 Suro melakukan tirakatan,  sehingga SH Terate akan tetap jaya, kekal abadi selama-lamanya. Sebab,  kita yakin, kekuatan dan kesaktian tertinggi manusia tidak ada lain  kecuali doa.
 Kepada calon warga baru SH Terate yang malam ini akan disyahkan, saya  berpesan, setelah saudara disyahkan, tolong jaga harkat dan martabat SH  Terate. Jangan sekali-kali saudara menodai citra SH Terate.
Akhirnya, kepada panitia Pengesahan Warga Baru SH Terate, dan semua yang  ikut membantu terselenggaranya acara pengesahan ini, saya ucapkan  terimakasih. Semoga Allah SWT menjadikan dharma saudara sebagai tanaman  yang dikemudian hari berbuah kebajikan..
 Kepada Adik-Adik Calon Warga Baru SH Terate, saya ucapkan selamat  mengikuti acara pengesahan ini dengan hati yang bersih dan pikiran yang  tenang. Kepada Bapak dan Ibu, saya minta ikut mendoakan. Harapan saya  semoga setelah disyahkan, saudara bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
 Akhirnya, sebelum mengakhiri sambutan saya, mari kita bersama-sama bersemboyan.
 SELAMA MATAHARI MASIH BERSINAR, SELAMA BUMI MASIH
 DIHUNI MANUSIA,
 SELAMA ITU PULA SH TERATE, TETAP JAYA,
 KEKAL ABADI, SELAMA-LAMANYA.
 Wassalamualaikum Wr Wb
 Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun
 H. TARMADJI BOEDI HARSONO,S.E
 Sumber : Lawu Pos November 26, 2011
Home » kerohanian » Wasiat ketua umum PSHT mas tarmadji boedi harsono
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar