Loyalitas organisasi, atau kesetiaan terhadap organisasi adalah  faktor penting yang menentukan hidup matinya organisasi. Loyalitas  organisasi dapat membuat sebuah organisasi tumbuh berkembang menjadi  besar, atau justru mati perlahan-lahan. Loyalitas terhadap organisasilah  yang membuat seorang karyawan bekerja setiap hari di perusahaan,  simpatisan parpol menyumbang dana kampanye untuk calon pilihannya, atau  seorang mahasiswa rela bekerja sebagi panitia acara kampus.Dengan kata  lain, loyalitas terhadap organisasi adalah urat nadi sebuah organisasi,  sesuatu yang membuat para anggotanya berperilaku, bertindak, atau  berkorban demi kepentingan organisasi.
 Bagaimana di SH Terate?
 Loyalitas organisasi adalah sesuatu yang sangat vital di SH Terate.  Vital karena SH Terate adalah organisasi “non profit” yang tujuannya  bukan untuk mencari keuntungan. SH Terate juga tidak berafiliasi pada  aliran politik manapun, pada agama tertentu, atau pada segolongan  tertentu. Artinya eksistensi organisasi SH Terate semata-mata ditentukan  oleh rasa memiliki anggota organisasi (Warga) terhadap SH Terate, yang  dimana rasa memiliki itu dinaungi oleh rasa persaudaraan antara  masing-masing anggota. Itulah SH Terate kita.
 Bagaimana loyalitas Warga SH Terate terhadap SH Terate, selama ini?
 Ada tiga jenis loyalitas Warga di SH Terate.
Yaitu loyalitas material, loyalitas emosional, dan loyalitas spiritual.
Berikut akan diterangkan satu persatu.
 Loyalitas material, yaitu loyalitas semata-mata karena imbalan materi  yang didapatnya dari SH Terate. Dengan kata lain, Warga tersebut hanya  eksis, aktif di SH Terate bila SH Terate memberikan imbalan kepadanya  yang bersifat material. Material yang dimaksud disini bukan hanya uang,  tetapi juga “materi/benda” lainnya seperti misalnya makanan, minuman,  bingkisan hadiah, fasilitas dsb. Karena loyalitasnya semata-mata  ditentukan materi, maka Warga tersebut hanya aktif bila ada imbalan  materi. Demikian sebaliknya, apabila ada suatu hal di SH Terate yang  membutuhkan pengorbanan materi dari anggotanya, biasanya warga tersebut  enggan untuk memberikan. Karena itulah, loyalitas ini yang paling rendah  tingkatannya.
 Loyalitas emosional, yaitu loyalitas semata-mata karena “imbalan  emosional” yang didapatnya di SH Terate. Loyalitas emosional lebih  tinggi tingkatannya daripada loyalitas material. Pada loyalitas  emosional, warga tersebut aktif karena SH Terate memberikan pengalaman  atau perasaan yang menyenangkan baginya. Keakraban, ikatan emosional  antara warga, pengalaman mendebarkan saat bertanding atau berkelahi,  perasaan superior (merasa kuat), pujian, penghargaan atau penghormatan  dari orang-orang/warga lain, dsb… semua itu adalah imbalan yang bersifat  “emosional” yang diberikan oleh SH Terate. Artinya
Warga tersebut hanya aktif selama SH Terate menyenangkan baginya.  Demikian sebaliknya, bila ia mendapat pengalaman tidak menyenangkan di  SH Terate, ia akan marah/kecewa (mutung) kemudian berhenti aktif.
 Loyalitas yang paling tinggi tingkatannya adalah loyalitas spiritual.  Loyalitas ini bersifat internal, muncul dari dalam diri seorang warga  SH Terate sendiri. Keaktifannya di SH Terate tidak dipengaruhi oleh  materi ataupun ikatan emosional. Keakatifannya di SH Terate semata-mata  karena “saya adalah orang SH Terate”, semata-mata karena rasa tanggung  jawab menjadi seorang insan SH Terate. Pada tingkatan ini, seorang warga  tidak memiliki alasan apapun untuk aktif, selain karena rasa tanggung  jawabnya terhadap SH Terate. Mendapatkan imbalan materi atau  penghormatan/pujian bukan hal yang penting baginya. Demikian juga  sebaliknya, bila ada kesempatan ia rela mengorbankan materi, atau bila  ia menemui kekecewaan atau pengalaman buruk di SH Terate, hal itu tidak  membuatnya mundur untuk beraktivitas di SH Terate. Ketika loyalitas  material dan emosional masih bersifat eksternal, dipengaruhi oleh  sesuatu di luar diri seorang Warga, maka loyalitas spritual sudah  bersifat internal, berasal dari dalam diri sendiri, digerakkan  semata-mata oleh hati nurani (consience) yang mampu membedakan mana  benar mana salah.
 Bahasa awamnya, loyalitas material adalah “saya aktif di SH Terate karena saya mendapatkan sesuatu (barang/uang)”;
loyalitas emosional adalah “saya aktif di SH Terate karena merasa senang disitu”,
dan loyalitas spiritual adalah “saya aktif di SH Terate karena saya orang SH Terate”.
 Sebagian besar warga SH Terate masih terjebak di loyalitas material  dan emosional. Belum banyak yang mampu melangkah ke loyalitas spiritual.  Dan loyalitas ini tidak ditentukan oleh tingkatan, apakah tingkat I  atau II, dan juga tidak ditentukan oleh lamanya seseorang menjadi warga  SH Terate. Kadang ada warga yang sudah bertahun-tahun disahkan namun  baru sampai di tingkat loyalitas material, tetapi ada juga warga yang  baru disahkan langsung memiliki loyalitas emosional.
 Namun loyalitas macam apa yang dimiliki hanya bisa diketahui oleh  diri masing-masing. Artinya hanya kita sendiri yang tahu loyalitas apa  yang kita berikan pada SH Terate. Apakah masih bersifat material,  emosional, atau sudah spiritual?
 Hanya kita sendiri yang tahu.
 Oleh: Kurkur
Home » kerohanian » Loyalitas Warga Setia Hati Terate
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar