ARTIKEL MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

Bookmark and Share
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kesehatan sistem reproduksi bisa dengan mudah terinfeksi atau mengalami luka. Bila ini terjadi, Anda bisa mengalami masalah kesehatan jangka panjang. Menjaga kesehatan reproduksi sangat penting agar tidak mudah tertular infeksi.
Merawat kesehatan reproduksi sangat penting mengingat bila ada masalah dengan sistem reproduksi, ada sejumlah hal yang bisa terjadi. Salah satunya adalah kemungkinan mengalami kesulitan untuk hamil.
Perempuan memiliki organ reproduksi di dalam maupun di luar tubuh. Seluruh organ tersebut berperan dalam proses reproduksi, termasuk siklus menstruasi, pembuahan, kehamilan, serta persalinan.
Untungnya, menurut CDC, banyak gangguan kesehatan reproduksi bisa dicegah atau dikoreksi jika dirawat dengan baik. Rutin berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan maupun skrining rutin, sangat dianjurkan.
Menjaga dan merawat kesehatan reproduksi Anda bisa mencakup banyak hal.
  • Harus mengetahui kerja dari sistem reproduksi. Memahami sistem reproduksi akan membantu Anda mengetahui waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter.
  • Menjauhkan diri dari bahan dan zat kimia yang bisa membahayakan kesehatan reproduksi.
  • Berkonsultasi dengan dokter guna melakukan pemeriksaan dan skrining rutin. Anda bisa menanyakan seberapa sering perlu pemeriksaan maupun skrining tersebut.
  • Ada panduan yang dapat dipegang untuk sejumlah pemeriksaan, skrining, maupun vaksin yang diperlukan. Vaksin human papilloma virus (HPV) direkomendasikan sejak anak perempuan berusia 11 tahun. Bila sudah aktif secara seksual diperlukan pemeriksaan terlebih dulu.
  • Selain vaksinasi, dianjurkan melakukan tes pap dan pemeriksaan panggul. Perempuan sebaiknya melakukan tes pap setidaknya satu kali setiap tiga tahun dimulai sekitar tiga tahun setelah mulai melakukan hubungan seksual.
  • Perempuan yang sudah mendapatkan vaksin HPV juga tetap memerlukan tes pap.
  • Lakukan skrining penyakit menular seksual. Skrining ini akan melindungi diri dari infeksi penyakit tersebut yang mudah menular. Apalagi, penyakit menular seksual bisa merusak organ reproduksi, membuat sulit hamil, atau menimbulkan masalah selama masa kehamilan.
  • Pemeriksaan mamogram tidak boleh dilupakan. Perempuan berusia 40 tahun dan lebih tua sebaiknya melakukan skrining mamogram setiap 1-2 tahun sekali.
  • Hanya gunakan celana dalam berbahan katun dan hindari penggunaan celana ketat.
  • Gunakan cermin untuk mengecek vulva sekali sebulan. Bila Anda mengamati ada tanda suatu masalah seperti bengkak, perubahan warna, atau perubahan cairan, segera hubungi dokter.
  • Ketahui siklus menstruasi. Catat siklus menstruasi secara berkala di buku tersendiri atau kalender. Tuliskan pula waktu awal dan akhir menstruasi. Termasuk lamanya, banyak tidaknya darah yang keluar saat menstruasi, termasuk perubahan suasana hati serta tubuh selama menstruasi berlangsung.
Artikel kesehatan diatas diaharapkan dilakukan oleh para wanita indonesia dalam merawat dan menjaga organ reproduksi mereka.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar